Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

My Rainbow

Rindu. Suatu hal sederhana yang begitu menyesakkan di dada dikala dia harus hadir di dalam hidupku wlau hanya sesaat. Kenapa aku harus mengenalmu dengan begitu dekat. Dan begitu manis. Bila harus diakhiri dengan kepahitan yang sangat getir sekarang.             Andai dulu aku tau, bila jarak yang jauh ini akan hadir. Mungkin dulu aku tak akan menyambut hadirmu. Andai dulu aku tau, bila kau perlahan kan hilang.   Mungkin aku tak akan membiarkan kamu menghuni hati ini. Dan.. andai dulu aku tau bila bayanganmu akhirnya menjadi semu. Mungkin dulu aku tak akan pernah menjadikannya pelangi disetiap hujan yang perhadir dihidup aku.             Itu hanya pengandaian. Tapi nyatanya? Kau menguasai hati ini. Hingga aku slalu menyisakan satu ruang untukmu, disaat orang lain kan hadir. Aku slalu berharap, suatu hari nanti kau akan hadir lagi untuk mengisinya. Entah itu besok, lusa, minggu depan atau bahkan tahun depannya. Aku akan tetap menyisakan ruang itu untukmu. Tapi sampai kapan

Waktu

Disetiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu. Tapi tak ku bayangkan hidupku tanpa cintamu…                     Aku disini, di tempat biasa kamu dan aku dulu bertemu. Bukan karna aku merindukanmu. Aku hanya ingin menenangkan sedikit pikiranku tentang hal-hal yang sedang mengelutin duniaku. Ditemani dengan laptopku, pikiranku berputar dan berangan. Andai sekarang kamu disini. Andai dulu aku tak diam. Andai dulu aku menjawab ucapmu. Yang mengungkap tentang perasaanmu di depan banyak teman-temanmu, namun tak aku hiraukan. Aku lebih memilih untuk diam, dan pergi meninggalkamu dengan harapan-harapan yang tak pasti.           Ariandra Wijaya. Itu lah nama yang telah disematkan orang tuamu kepadamu waktu itu. Tepatnya 19 tahun yang lalu. Aku masih ingat, waktu awal kita berkenalan. Unik, lucu, dan sangat manis untuk dikenang. Waktu itu aku bersama temanku yang juga sepupumu sedang asik mengerjakan tugas ditempat yang sama yang biasa kita gunakan untuk bertemu. Awalnya aku p

Harapan

Segala hal tau, kapan dia harus hadir dan kapan juga kita kan pergi. Tak lain, hujan dan cinta pun demikian. Ada kalanya kehadiran cinta sangat didamba-dambakan. Namun disisi lain, ada juga orang yang berusaha untuk selalu menghindarinya.. Terkadang orang-orang rela untuk menjadi hina, demi untuk mendapatkannya. Seperti layaknya hujan. Datang disaat yang menurut orang lain tidak tepat. Tapi ada seseorang yang berharap hujan itu kan hadir. ♥♥♥                         Aku merindukanmu sekarang! Iya,kamu. Masih selalu kamu. Entah kenapa, setiap aku ingin menulis harus slalu beralasankan kamu. Kapan aku bisa berhenti untuk melakukan hal ini? Ada. Ada lelaki lain yang selalu berusaha untuk merenggut posisimu ini. Ada! Tapi sialnya dia belum berhasil. Bahkan aku pikir dia tak akan pernah berhasil. Kau itu hujan. Yang dikala ingin hadir memberi pertanda. Namun kau pergi disaat aku mulai terlena akan kehadiranmu.             Cinta. Itu dasar dari semua alasan ini. sayang,peduli da

Jarak

Aku rindu tertawa denganmu. Aku rindu akan setiap leluconmu. Bahkan bersandar dibahumu pun, itu hal yang aku rindukan… “Aku penasaran bagaimana wajah sedihmu. kamu tak pernah sekali pun aku lihat cemberut. Bibir manismu itu selalu saja melengkung menggambarkan senyuman yang manis. Tapi aku tak ingin menjadi alasanmu menjadi sedih.”        Itu ucapanmu saat itu. Sebelum jarak ini ada. Sebelum kamu pun pergi dibawa oleh waktu yang mempengaruhimu dengan keadaan kita yang tak pernah lebih dari sebatas sahabat. Pernah. Kamu bertanya padaku tentang hal itu. Namun aku tak pernah menjawabnya. Perhatianmu terlampau penuh untuk mewarnai hariku, dan aku pun membalasnya. Aku pikir itu cukup jelas bagaimana perasaanku kepadamu.        Kamu selalu khawatir akan keadaanku. Disaat aku enggak hadir kesekolah, pasti kamu langsung sms aku dan menanyakan aku kemana. Dan pikiranmu selalu khawatir aku sakit. Dan disaat aku sakit, perhatianmu pun habis kau tuangkan padaku. Aku rindu itu. Aku rindu