Langsung ke konten utama

Postingan

Hey Ers💛

Aku benci setiap kali harus pulang setelah perjalanan panjang yang kita lalui bersama Aku benci sore Aku benci waktu yang berlalu begitu cepat ketika kita sedang bersama Bby, ingin ku sederhana. Harapku tak muluk muluk. Aku telah ingin pulang bersamamu Hidup di satu ruang yang sama Mencintaimu dengan utuh Tanpa jeda Spasi Atau pun jarak. Ku harap sang pencipta rasa yang ada di dada kita sekarang. Akan mendengarnya. Lalu menyegerakan kita untuk segera bersama. Dengan halal. Sayangmu ini, selalu menyayangimu bby. 💋
Postingan terbaru

Shape Of My Heart ( Retorika)

Kisah kita mungkin terbilang singkat, namun penuh timbunan kenangan. Bisakah aku melupakanmu dan membuka pintu lagi? Untuk hati baru yang kan berusaha masuk. *** "Kamu emang anak fakultas sini?" Meletakan gelas kopi dan tas diatas meja. Lalu membongkar isi tasmu seperti ada sesuatu yang sedang dicari. "Iya. Kamu?" "Enggak. Arsitek" Jawabmu sambil membuka laptop. "Ooo..." Jawabku singkat seolah tak ingin memperpanjang percakapan. "Aku punya temen disini. Dia jurusan Jepang" "Haa?" "Kenapa? Oiya, kamu jurusan apa?" Mimik wajahmu masih terlihat sama seperti tadi. Tidak berubah. Tidak menggambarkan wajah seseorang yang terlihat heran. "Temen kamu angkatan tahun berapa?" Aku memotong perkataanmu tanpa menjawab tanyamu. "Aku lupa. 12 atau 11 gitu, mungkin. Kamu?" Kini perhatianmu penuh pada benda kotak yang ada di depanmu. "Aku jurusan Jepang. Angkatan 14. Tapi Jurusan Jepan

Shape Of My Heart

"Boleh sharing mejanya gak? Semua meja sudah terisi" ucapmu sembari membawa segelas coffee dingin. * Saat ini, entah mengapa waktu terasa begitu cepat berlalu. Terasa baru minggu lalu aku menjalani ulangan akhir semester ganjil. Sekarang udah ulangan semester genap aja. Dan sebentar lagi juga aku harus memulai kisah akhir dunia perkuliahanku. Skripsi. "Sumpah ya.. giliran aku gak belajar aja, tu dosen matanya lekat banget di wajah aku. Berasa punya utang kagak dibayar-bayar deh" "Lah siapa yang suruh kamu gak belajar, rea. Udah tau hari ini kita bakalan ulangan sintaksis. Dosennya killer. Masih aja gak belajar" sambutku. "Aku sih gak heran ya kalo kamu, re. Kalo gak terlambat masuk kelas. Ya gini.. gak belajar"sambung wina. "Udah ah. Makan yuk. Aku lapar banget nih. Dari pagi belum ada sarapan. Makan dimana ya? Eh, rasti. Tumben-tumbenan diam" Kami saling lihat-lihatan satu sama lain. Karena biasanya, kalo rasti diam beg

Sampaikan Sayangku Untuk Dia

Sampaikan Sayangku Untuk Dia                 Kamu pernah jatuh cinta? Gimana rasanya?                 ***                 Tidak terasa seminggu lebih telah berlalu. Waktu liburan panjang yang sebelumnya selalu dinanti-nantikan. Kini telah mengukir banyak kisah.  Entah itu memulai kisah, ataupun mengakhirnya. Aku, Ariana Putri. Cewek kelahiran bandung 1995. Mahasiswa Psikologi disalah satu universitas populer, sekarang telah memasuki semester 6. Selama belajar ilmu psikologi hingga ditingkat ini. Ada banyak kisah yang tanpa sengaja telah ku ukir. Salah satunya, cinta.                 Yah… cinta. Bukan lagi hal yang tabu untuk kalangan remaja sepertiku. Bahkan mungkin, aku ini telah tergolong dewasa. Jatuh bangunnya, manis pahitnya, tak sekali telah ku cicipi. Hingga saat ini, disaat keyakinan itu hadir dan begitu dalam. Tuhan menyadarkanku… cinta itu sederhana, tapi tidak sesederhana itu. Cinta itu hal yang serius. Aku. Patah. Once. Twice. More. And, I wanna stop!

Kamuku

Kamuku. Entah kapan tepatnya detakan jantungku dipengaruhi oleh hadirmu. Frekuensinya semakin tinggi, disaat tanpa sengaja pandanganku terarah padamu. Jangan tanya lagi kapan awalnya. Karena hasil dari pertanyaan itu kelak takkan menemukan jawabnya. Tetapi kan menghasilkan hujaman yang dahsyat di jantungku karena harus terfokus untuk memikirkanmu.                 Aku pernah baca sebuah kutipan cinta “kita takkan pernah tahu kepada siapa hati ini kan memilih, tetapi kita harus tahu kepada siapa hati ini harus berjuang”. Bukankah cinta tak semudah itu untuk terkontrol?                 Kita. Kamu dan aku. Tak pernah merencanakan hadirnya rasa ini dahulu. Dan saat ini dia hadir diantara kita. Karenanya tertawa bersamamu terasa begitu menyenangkan. Karenanya berbagi denganmu merupakan sebuah kebahagiaan. Dan juga karenanya, tetesan air mataku terasa sebagai sebuah perjuangan. Detik-detik waktu panjang yang pernah kita lalui terasa begitu singkat.                 Kita pernah saling

TAKUT 3

Aku segera berlari dari kamar untuk segera membuka pintu… Dan tiba-tiba…                 “kau hanya tersenyum… aku terpikat… kau hanya berkedip… aku terpesona saat kau bicara aku tak kuasa mendengar… suaramu. Semua yang kau lakukan is magic”lelaki itu mengejutkanku. Membuatku terpesona dan terharu. Dengan petikan gitarnya yang bukanlah lagi hal yang asing buat ku. Akhirnya dia kembali.                 “Adrian…”aku memeluknya.                 “zira… kamu kenapa? Kok enggak biasanya?”                 Aku hanya menggeleng. Memeluk Adrian. Berharap dia tidak akan pernah menghilang lagi. Aku pun mencubitnya.                 “aww… kenapa kamu cubit aku,ra? sakit ra..”                 “ini beneran kamu kan, Adrian? Bukan bayangan aku aja? Buka roh kamu aja,kan? Ini Adrian? Seriusan?”                 “ya ampun zira…”mama pengelus kepalaku. “Adrian, tante masuk ya. Jagain zira.”Adrian hanya mengangguk.                 “zira… kamu kenapa sih? Ini ni… efek samping kebanyakan nge

TAKUT 2

 Maafkan aku Adrian. Aku suka berpikir yang aneh-aneh tentang kamu. Aku suka mikirin hal yang buruk ke kamu. Maaf Adrian… ***                 Hari ini aku pulang naik angkutan umum. Dengan rasa khawatir dan penasaran dengan Adrian. Hari ini aku berencana untuk datang ke studio musik Adrian. Tempat biasa dia lari dari rumah kalau lagi ada masalah. Semoga aku bisa ketemu Adrian disana.                 Jalan Cemara Nomor 19,Komplek Grand Asri. Iya. Seingat aku, ini alamat studionya. Tetapi, studionya sunyi. Enggak seperti biasanya. Namun ku beranikan diri untuk coba mendatangi studionya. Ku coba mengetuk pintunya beberapa kali. Tetap tidak ada jawab. Sampai tiba-tiba ada seorang ibu-ibu lewat dan mengagetkanku.                 “kamu cari siapa dek?”                 “oh… ini bu. Saya lagi cari pemilik studio musik ini..”dengan lidah kelu dan terbata-bata aku menanggapi ibu itu.                 “studio itu beberapa hari ini sepi dek. Emang enggak ada yang datang. Enggak ta