Langsung ke konten utama

TAKUT 2


 Maafkan aku Adrian. Aku suka berpikir yang aneh-aneh tentang kamu. Aku suka mikirin hal yang buruk ke kamu. Maaf Adrian…

***
                Hari ini aku pulang naik angkutan umum. Dengan rasa khawatir dan penasaran dengan Adrian. Hari ini aku berencana untuk datang ke studio musik Adrian. Tempat biasa dia lari dari rumah kalau lagi ada masalah. Semoga aku bisa ketemu Adrian disana.
                Jalan Cemara Nomor 19,Komplek Grand Asri. Iya. Seingat aku, ini alamat studionya. Tetapi, studionya sunyi. Enggak seperti biasanya. Namun ku beranikan diri untuk coba mendatangi studionya. Ku coba mengetuk pintunya beberapa kali. Tetap tidak ada jawab. Sampai tiba-tiba ada seorang ibu-ibu lewat dan mengagetkanku.
                “kamu cari siapa dek?”
                “oh… ini bu. Saya lagi cari pemilik studio musik ini..”dengan lidah kelu dan terbata-bata aku menanggapi ibu itu.
                “studio itu beberapa hari ini sepi dek. Emang enggak ada yang datang. Enggak tau kemana”
                Ya tuhan… Adrian kemana?
                “terima kasih ya bu..”ibu itu pun berlalu meninggalkanku sendiri di depan studio.
                Pikiranku terasa buntu dan kalut. Rasa bersalahku pada Adrian semakin besar. Aku takut Adrian seperti yang ada di cerita-cerita yang ada diinternet. Dia meninggal karena dicueki. Enggak. Enggak mungkin. Zira… kenapa jadi bodoh gini sih? Dangkal banget sampai mikir begitu.
                Akhirnya aku memilih untuk pulang. Karena sekarang arloji ku telah menunjukan pukul 18:30. Takut mama khawatir seandainya hari ini mama yang pulang terlebih dahulu dari aku. Dan aku enggak ingin buat mama jadi khawatir.
               19:20. Aku tiba dirumah. Ternyata belum ada siapa pun. Untunglah hari ini aku tidak lupa membawa kunci cadangan. Disaat aku mencoba membuka pintu, tanpa sengaja aku tersandung sebuah kotak dan sebuah bucket bunga. Aku melihat kesekitarku sebelum mencoba memeriksa kotak dan bunga yang baru saja ku tendang. Aku mengambilnya lalu dengan cepat membuka pintu dan langsung mengunci pintunya dari dalam. Khawatir bila ada yang memperhatikanku.
                Ku letakkan bunga dan kotak itu diatas tempat tidur. Ku tinggalkan untuk mandi. Setelah selesai mandi. Tiba-tiba aku mendengar handphone ku berdering. Cepat langsung ku raih, dalam hati berharap itu adalah Adrian. Saat ku lihat, ternyata panggilan tidak diketahui. Dengan rasa khawatir yang semakin menggebu, ku coba untuk menggangkat panggilan itu.
                “hallo, selamat malam”
                “halo. Apakah saya sedang berbicara dengan Fazira Nazalwa?”
                “iya… ini siapa ya?”
                “saya sekarang sedang di depan rumah anda. Bisa kamu buka kan saya pintu?”
                “tapi kamu  siapa? Aku enggak akan mungkin bukain pintu rumah untuk sembarang orang”
                “kamu pilih buka, atau aku dobrak?”
                “dobrak aja kalau kamu berani”
                “aku bersama orang tuamu” “hah… mama…”aku mendengar suara mama menjerit. “iya.. aku bakalan buka pintunya. Tapi tolong jangan apa-apain mama aku.” “cepat…”

Bersambung...
              

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hey Ers💛

Aku benci setiap kali harus pulang setelah perjalanan panjang yang kita lalui bersama Aku benci sore Aku benci waktu yang berlalu begitu cepat ketika kita sedang bersama Bby, ingin ku sederhana. Harapku tak muluk muluk. Aku telah ingin pulang bersamamu Hidup di satu ruang yang sama Mencintaimu dengan utuh Tanpa jeda Spasi Atau pun jarak. Ku harap sang pencipta rasa yang ada di dada kita sekarang. Akan mendengarnya. Lalu menyegerakan kita untuk segera bersama. Dengan halal. Sayangmu ini, selalu menyayangimu bby. 💋

Friend Never End

            Taukan, sekarang bulan berapa? Dan waktu kita untuk bernafas diudara yang sama tak lagi lama. Dua tahun diatap yang sama selama 6jam itu bukan waktu yang singkat. Udah pasti banyak suka dan dukanya. Banyak tengkar dan tertawanya. Ada nangisnya juga. Marah-marahan. Udah deh.. gak perlu dijelasin panjang lebar. Kita yang sering disebut-sebut guru sebagai kelas unggulan, karna kita hidup dikelas IPA1. Dan sering juga kita juluki GEOMETRIS, terdiri dari 31 orang yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada 7 orang cowok ganteng dan 24 cewek manis.             Kehidupan bersama kita berawal pada bulan Juli 2012. Pada awal masuk kkelas itu. Kita semua belum saling kenal. Belum saling akrab. Cuma sekedar tau nama panggilan masing-masing. Ada salah satu teman cewek kita dikelas itu yang agak menonjol. Anaknya cantik, tapi rada tomboy, suka nyeplos aja, tapi asik. Namanya Debby Ayu :D waktu itu teman sebangku dia M Dede Yusuf. Tau lah, dede gimana orangny

Pergi atau Tetap Tinggal (2)

             Tetapi dari setiap kekurangan yang dia punya. Dari setiap kesalahan yang telah diukirnya dihidupku. Dia pun telah menciptakan beragam warna di dalam hati dan pikiranku yang membuatnya menjelma menjadi pelangi di dalam hidupku. Senyumannya, canda-tawanya, manjanya dikala sakit, caranya untuk membuatku tersenyum dan tertawa selalu, perhatiannya, mungkin semua hal itu yang mampu untuk selalu menghancurkan setiap rasa amarahku padanya. Pengertian. Mungkin juga karena itu.             Dulu, diawal kami pacaran. Mama aku tidak menyetujui hubungan kami. Entah karna hal apa. Aku memilih untuk menyembunyikan hal itu darinya dulu. Sampai akhirnya suatu saat aku pun mengatakan hal itu kepadanya. Dia kecewa. Seketika sifatnya mulai berubah. Tidak seperti biasanya. Menghilang tanpa kabar. Setiap pesan singkat yang aku kirim pun slalu terlambat dibalasnya. Sampai suatu ketika. Dia mengirimkan aku pesan singkat. Yang berisikan harapannya untuk mengakhiri hubungan ini. Aku kecewa. Sed