Langsung ke konten utama

TAKUT 3

Aku segera berlari dari kamar untuk segera membuka pintu… Dan tiba-tiba…
                “kau hanya tersenyum… aku terpikat… kau hanya berkedip… aku terpesona saat kau bicara aku tak kuasa mendengar… suaramu. Semua yang kau lakukan is magic”lelaki itu mengejutkanku. Membuatku terpesona dan terharu. Dengan petikan gitarnya yang bukanlah lagi hal yang asing buat ku. Akhirnya dia kembali.
                “Adrian…”aku memeluknya.
                “zira… kamu kenapa? Kok enggak biasanya?”
                Aku hanya menggeleng. Memeluk Adrian. Berharap dia tidak akan pernah menghilang lagi. Aku pun mencubitnya.
                “aww… kenapa kamu cubit aku,ra? sakit ra..”
                “ini beneran kamu kan, Adrian? Bukan bayangan aku aja? Buka roh kamu aja,kan? Ini Adrian? Seriusan?”
                “ya ampun zira…”mama pengelus kepalaku. “Adrian, tante masuk ya. Jagain zira.”Adrian hanya mengangguk.
                “zira… kamu kenapa sih? Ini ni… efek samping kebanyakan ngebaca cerita di internet yang aneh-aneh. Udah pikirkan kamu parnoan, jadi menjadi-jadi parnonya.”
                Aku pegang wajahnya, melihat setiap lekukannya. Mencoba meyakinkan bila seseorang yang di depan aku sekarang emang benar Adrian.
                “ini aku. Adrian,zira.”dia pun memelukku. Tiba-tiba dia kembali bernyanyi lagi… “sejak pertama bertemu, ku ada yang berbeda dari dirimu. Ku suka pada wajahmu, dan aku tak ingin lama-lama menunggu, ku ingin nikahi kamu, jadikan kau istriku, ku ingin kau jadi ibu dari anak-anakku”Adrian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantongnya.
                “ra, maafin aku ya. Tiga hari ngilang enggak ada ngasi kamu kabar, enggak ada pamit, pergi diam-diam gitu aja. Aku sih berharap kamu khawatir. Ra, happy birthday ya. Semoga semua yang selama ini kamu impikan tercapai. Dan, would you be mine?”
                Air mataku tak lagi terbendung. Dan bibirku tidak lagi sanggup untuk berkata. Aku hanya bisa menjawab dengan ungkapan isyarat. Aku menganggukan kepalaku dan merelakannya untuk memasangkan cincinnya dijari manisku. Lalu dia berkata “I love you,ra”.

Cinta enggak selalu menyakitkan.
Semua itu tergantung bagaimana cara kita menanggapinya.

Dan cinta kan sempurna.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hey Ers💛

Aku benci setiap kali harus pulang setelah perjalanan panjang yang kita lalui bersama Aku benci sore Aku benci waktu yang berlalu begitu cepat ketika kita sedang bersama Bby, ingin ku sederhana. Harapku tak muluk muluk. Aku telah ingin pulang bersamamu Hidup di satu ruang yang sama Mencintaimu dengan utuh Tanpa jeda Spasi Atau pun jarak. Ku harap sang pencipta rasa yang ada di dada kita sekarang. Akan mendengarnya. Lalu menyegerakan kita untuk segera bersama. Dengan halal. Sayangmu ini, selalu menyayangimu bby. 💋

Friend Never End

            Taukan, sekarang bulan berapa? Dan waktu kita untuk bernafas diudara yang sama tak lagi lama. Dua tahun diatap yang sama selama 6jam itu bukan waktu yang singkat. Udah pasti banyak suka dan dukanya. Banyak tengkar dan tertawanya. Ada nangisnya juga. Marah-marahan. Udah deh.. gak perlu dijelasin panjang lebar. Kita yang sering disebut-sebut guru sebagai kelas unggulan, karna kita hidup dikelas IPA1. Dan sering juga kita juluki GEOMETRIS, terdiri dari 31 orang yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada 7 orang cowok ganteng dan 24 cewek manis.             Kehidupan bersama kita berawal pada bulan Juli 2012. Pada awal masuk kkelas itu. Kita semua belum saling kenal. Belum saling akrab. Cuma sekedar tau nama panggilan masing-masing. Ada salah satu teman cewek kita dikelas itu yang agak menonjol. Anaknya cantik, tapi rada tomboy, suka nyeplos aja, tapi asik. Namanya Debby Ayu :D waktu itu teman sebangku dia M Dede Yusuf. Tau lah, dede gimana orangny

Pergi atau Tetap Tinggal (2)

             Tetapi dari setiap kekurangan yang dia punya. Dari setiap kesalahan yang telah diukirnya dihidupku. Dia pun telah menciptakan beragam warna di dalam hati dan pikiranku yang membuatnya menjelma menjadi pelangi di dalam hidupku. Senyumannya, canda-tawanya, manjanya dikala sakit, caranya untuk membuatku tersenyum dan tertawa selalu, perhatiannya, mungkin semua hal itu yang mampu untuk selalu menghancurkan setiap rasa amarahku padanya. Pengertian. Mungkin juga karena itu.             Dulu, diawal kami pacaran. Mama aku tidak menyetujui hubungan kami. Entah karna hal apa. Aku memilih untuk menyembunyikan hal itu darinya dulu. Sampai akhirnya suatu saat aku pun mengatakan hal itu kepadanya. Dia kecewa. Seketika sifatnya mulai berubah. Tidak seperti biasanya. Menghilang tanpa kabar. Setiap pesan singkat yang aku kirim pun slalu terlambat dibalasnya. Sampai suatu ketika. Dia mengirimkan aku pesan singkat. Yang berisikan harapannya untuk mengakhiri hubungan ini. Aku kecewa. Sed