Air mengalir, udara berhembus. Rintikan hujan pun mulai membasahin kekeringan. Daun-daun kuning pun kini telah menunjukan kesegarannya kembali. Takdir. Iya, takdir. Semua hal itu terjadi dikarnakan halnya takdir. Seperti layaknya cinta. Mengalir di dalam hati hingga menjalar ke bagian otak dan mempengaruhi seluruh organ lainnya untuk ikut berpengaruh kedalamnya. Cinta. Kata yang sederhana, namun dapat member pengaruh besar. Karnanya kita tersenyum, karnanya kita tertawa, karnanya juga air mata harus mengalir di pipi yang seharusnya tak layak untuk terjadi. “jadi, bagaimana hubunganmu dengan pacarmmu sekarang?” “baik-baik aja. Dia orang yang asik, mampu melengkapi aku, gak macem-macem. Dan dia selalu ada buat aku, kapan pun aku mengharapkan kehadirannya.” “jadi ceritanya kamu udah melupakan si mahasiswa yang dulu kamu agung-agungkan itu, fa?” “mungkin…” “mungkin? Jadi kau masih mengharapkan hadirnya
Berawal dari anganku, berharap kelak kan nyata :)