Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Shape Of My Heart ( Retorika)

Kisah kita mungkin terbilang singkat, namun penuh timbunan kenangan. Bisakah aku melupakanmu dan membuka pintu lagi? Untuk hati baru yang kan berusaha masuk. *** "Kamu emang anak fakultas sini?" Meletakan gelas kopi dan tas diatas meja. Lalu membongkar isi tasmu seperti ada sesuatu yang sedang dicari. "Iya. Kamu?" "Enggak. Arsitek" Jawabmu sambil membuka laptop. "Ooo..." Jawabku singkat seolah tak ingin memperpanjang percakapan. "Aku punya temen disini. Dia jurusan Jepang" "Haa?" "Kenapa? Oiya, kamu jurusan apa?" Mimik wajahmu masih terlihat sama seperti tadi. Tidak berubah. Tidak menggambarkan wajah seseorang yang terlihat heran. "Temen kamu angkatan tahun berapa?" Aku memotong perkataanmu tanpa menjawab tanyamu. "Aku lupa. 12 atau 11 gitu, mungkin. Kamu?" Kini perhatianmu penuh pada benda kotak yang ada di depanmu. "Aku jurusan Jepang. Angkatan 14. Tapi Jurusan Jepan

Shape Of My Heart

"Boleh sharing mejanya gak? Semua meja sudah terisi" ucapmu sembari membawa segelas coffee dingin. * Saat ini, entah mengapa waktu terasa begitu cepat berlalu. Terasa baru minggu lalu aku menjalani ulangan akhir semester ganjil. Sekarang udah ulangan semester genap aja. Dan sebentar lagi juga aku harus memulai kisah akhir dunia perkuliahanku. Skripsi. "Sumpah ya.. giliran aku gak belajar aja, tu dosen matanya lekat banget di wajah aku. Berasa punya utang kagak dibayar-bayar deh" "Lah siapa yang suruh kamu gak belajar, rea. Udah tau hari ini kita bakalan ulangan sintaksis. Dosennya killer. Masih aja gak belajar" sambutku. "Aku sih gak heran ya kalo kamu, re. Kalo gak terlambat masuk kelas. Ya gini.. gak belajar"sambung wina. "Udah ah. Makan yuk. Aku lapar banget nih. Dari pagi belum ada sarapan. Makan dimana ya? Eh, rasti. Tumben-tumbenan diam" Kami saling lihat-lihatan satu sama lain. Karena biasanya, kalo rasti diam beg